Senin, 24 Juli 2017

Maryam


bahwa sesungguhnya, Dia telah memilihnya
mensucikan dan melebihkan Maryam atas dirinya
terhadap perempuan lain di dunia, di masanya

dialah Maryam; Sang Perawan Suci
yang dipilih Dia, Yang Maha Tinggi
hingga tiba saat Jibril mendatangi
dan menjawab pertanyaan Maryam yang gundah hati

apapun yang menjadi kehendak-Nya
akan terjadilah atas kuasa-Nya

maka ditiupkannya sebagian ruh
masuk ke dalam tubuh
meski tanpa harus bersetubuh

lahirlah Isa, putera Maryam
pembawa kebenaran


Tangerang, 14 Juli 2017

Kolecer


tahun ini, musim sangat kacau
tak jelas kapan penghujan atau kemarau

namun kau pernah berjanji
akan memasang kolecer* di sawah-sawah sini
membiarkan ekornya tergerai
tertiup angin yang melambai

maka setiap terdengar dengungannya
burung-burung terusir tak berdaya

seperti jiwaku yang kian limbung
memikul segala hasrat yang tak pernah rampung
sebab hanya dada kaulah yang setia menampung
apa-apa yang tersembunyi dibalik indahnya lembayung

Bandung, 4 Juli 2017 (E)


*Kolecer merupakan mainan tradisional khas Sunda. Kolecer, dalam Bahasa Sunda mempunyai arti kincir angin atau baling-baling. Kalau zaman dulu kolecer dibuat dengan bahan sederhana seperti kayu dan bambu, tapi sekarang kolecer terbuat dari bahan polyester dan plastik yang tahan terhadap segala macam cuaca seperti hujan dan panas matahari.

Menziarahi Kenangan


: Pa

memasuki halaman rumahmu
kembali hati ini merindu waktu
kenangan demi kenangam menderas haru
di sepanjang jalan menuju pembaringanmu

seumpama anak panah
rindu itu melesat ke satu arah
tak mengenal lelah

selebihnya adalah kesunyian di dada
yang nyaris sempurna dalam lara
merangkai air mata menjadi untaian doa
agar luka tak lagi seluas jagat raya

kesedihan kerap kali memporakporandakan ingatan
menikam ragam tanya; apa yang ingin dipertahankan?
selain bait takdir yang memilih garis kematian


Rancacili, 3 Juli 2017

Hujan Di Stasiun


di sudut stasiun, hujan jatuh satu-satu
gerbong-gerbong basah kuyup saat itu
cakrawala meninggalkankan warna sahdu

jalanan di sepanjang rel basah bersama matamu
rintiknya membasuh debu-debu
waktu ke waktu

kau sembunyikan luapan air mata
bersama detak hujan yang menerpa
membungkusnya di bawah payung jingga


Bandung, 1 Juli 2017

Pengakuan (2)


: IBS

telah tunai kau tulis dosa-dosa
segala cacat juga khilaf yang menerpa
bahkan lonceng dan jarum jam tak mampu meredam segala

duri-duri menancap membuat luka
terabaikan dalam keterasingan yang tidak terkira
sungguh, hanya ada jalan sunyi dan air mata

saat kelam malam tinggal sepertiga
rintih zikir berulang-ulang menggema
terucap dari bibir yang kian renta dimakan usia

dari mesjid ke mesjid kau itikaf
memohon ampun, mengais maaf
menghapus luka bayang dalam diri
agar hidup menjadi lebih punya arti


Tangerang, 11 Juni 2017

Memasung Kenangan


tidakkah kau dengar rahasia degup jantungku
yang melahirkan kerinduan berulang-ulang di tubuhmu
saat hujan masih seperti semula; deras tak mengenal waktu

aku membayangkan dirimu membaca sajak
dan aku menuliskan debar-debar yang tak henti berdetak
saat itu kita sungguh tak berjarak

diam-diam aku memasung kenangan tentangmu
sebelum kebahagiaan menjadi pilu


Tangerang, 10 Juni 2017 (E)

Sisa Hujan Malam Itu


: Lee Risar

tik tok arloji di pergelangan
menunjukkan deretan waktu yang telah berjalan
di kepalaku, masih tersimpan beberapa adegan
dan juga rangkaian kalimat penghabisan

"di sini telah pukul delapan
aku tak kuasa mendekap kenangan"

lalu samar, terdengar lagu puji-pujian
dari gereja di seberang taman
sejujurnya kita tak pernah bercakap perihal kesetiaan
namun puisimu adalah penghubung segala kerinduan


Tangerang, 8 Juni 2017

Mengulang Kenangan


seperti kanak-kanak yang menengadahkan tangan
air hujan bercucuran
satu demi satu berjatuhan
hujan yang semula rintik, kian melebat
berhasta kenangan berebut
masuk ke dalam ruang ingatan
tentang kau, rumah, juga jalan-jalan
betapa waktu sanggup mengurai berbagai kejadian
tapi bukan melupakan


Tangerang, 7 Juni 2017|

Hujan Dan Perihal Kepergian


lalu hujan membawamu pergi
meninggalkan sejumlah mimpi
tentang kita tentang hari-hari
tak ada yang bisa dikenang, barangkali
selain ingatan gusar yang kau bawa lari
dan ragam isyarat yang tak pernah alpa menghampiri

malam, dan angin muram menerpa
berjuta bayangmu timbul-tenggelam di sana
entah berapa ribu tahun cahaya
telah kau larung melalui doa-doa
maka ketabahan adalah milik sepasang dada
yang hanyut di sepanjang tetes air mata


Tangerang, 05062017

Perihal Cinta


setelah tahun demi tahun berguguran
apa yang kita harapkan?

sejauh jarak membentang di hadapan
perkara-perkara yang mustahil terselesaikan
perihal kebiasaan yang luput dari ingatan
sementara dada sibuk menerka tanggal perpisahan

ada saat kita tak lagi duduk berhadapan
alpa dalam bergenggaman
merapikan kusutnya kenangan
melewati sisa harapan

namun cinta adalah tentang ketabahan
bukan tentang siapa yang lebih dulu melambaikan tangan

Tangerang, 4 Juni 2017

Pada Sungai

pada sungai yang diam
kelok air mengalir begitu tajam
batu-batu di ujung muara
bisa menjelma apa saja
kecuali, tetes air mata
meraba-raba dalam dada


Tangerang, 4 Juni 2017

Inisial

kepada laut yang begitu tabah menanti gelombang
kepada ombak yang paling setia menghempas karang
kepada kau, yang menciptakan segala inisial sebagai batas gerbang
menjadikan aku sajak yang tak pernah lekang
di batas kenang


Tangerang, 1 Juni 2017 (E)

Waktu Malam Bertabur Bintang, Kau Termangu Di Depan Rimbun Mawar

yang tak henti bergerak
sesaat setelah senja berderak
jejak-jejak yang berhamburan
di gelap langit berbatas awan

pada tubuh yang kudus
terdiam dalam sunyi yang tandus
mengingat segala begitu sesak
semerbak menyeruak


Tangerang, 23 Mei 2017 (E)

Situ Cipondoh*

matahari memantul pada permukaan air
di antara desir angin yang bertiup semilir
kutemukan keteduhan di bawah rindang pepohonan
eukaliptus -- yang tumbuh sepanjang tepian

sejarah telah melarungkan akar-akarnya
pada kedalamannya
menghanyutkan ragam rahasia
di senja yang sempurna

Tangerang, 20 Mei 2017


*Situ Cipondoh adalah sebuah danau yang terletak di tengah Kota Tangerang, tepatnya di Jl. Raya KH Hasyim Ashari Cipondoh, Kecamatan Pinang, Tangerang.