Jumat, 17 Oktober 2025

Pertemuan 19


Rumah, adalah kenangan

paling nyaman

tempat kita meredakan

rindu -- dengan sepasang pelukan

dan ingatan-ingatan

dalam tiap ancaman kecemasan


HKS, 22 Juni 2024 (f)

Saat Kau Pergi


telah sampai waktu di ujung mei yang sahdu

kau beri aku pilu pada ucap terakhirmu


maka cukup bagiku 

menikmati perdu yang kau titip dulu


meski kau menjelma kata-kata pulang paling sendu

selamanya, luka akan lebam membiru


Tangerang, 23 Mei 2024 (f)

Pertemuan 18


lalu kita teringat pohon-pohon tua

di sekitar kolam itu

yang akarnya membentang -- membelit

pertemuan-pertemuan rumit

tanpa rencana


telah kaupilih hari paling indah

meski akhirnya hujan basah

mengguyur sebagian dari kita

jauh dari aba-aba


maka runtuhlah segala prasangka

atas segala ada, maupun tiada

 

HKS, 11 Mei 2024 (f)

Menjadi Lukisan


di dekatmu

meski sebentar saja

aku ingin menjadi lukisan

yang kerap kali kaugoreskan

dan pandangi, detil demi detilnya

sampai dunia pun cemburu


Tangerang, 7 Januari 2024 (f)

Pertemuan 17



udara pagi yang basah

dan harum tanah

mengiringi hujan yang jatuh

membasuh daun-daun rapuh


kunikmati secangkir kopi

dan beberapa bait puisi

saat jemarimu menarikan kuas

di atas kanvas


inilah pertemuan yang kita inginkan

meski matahari begitu enggan

menyapa. namun kenangan

tak pernah kehilangan pelukan


HKS, 30 Desember 2023 (f)

Pertemuan 16


pagi adalah bayangmu dari utara

serupa flamboyan yang menyaga

sinar matahari berjatuhan

di sela hijau dedaunan


kebahagiaan-kebahagiaan tertuang dalam segelas kopi

dan percakapan kecil yang mengawali

pertemuan di november ini


meski tanpa kecupan

di awal musim penghujan

sepasang pelukan tetap menemu tujuan


HKS, 18 November 2023 (f)

Selembar Harapan


kubiarkan hijaumu menyapaku

menerpa lembut sepenuh haru

di antara pertemuan dan perpisahan

kita menyimpan erat kenangan

sedangkan debar yang tumbuh di dada kanan

adalah semacam ingatan

pada selembar harapan


Tangerang, 13 Oktober 2023 (f)

Pertemuan 15


pada kemarau yang panjang

cuaca gersang menerjang

rindu meranggas; menuju arah pulang

selalu ada cerita yang ingin kita kenang

meski panas udara kian nyalang


HKS, 7 Oktober 2023 (f)

Pertemuan 14


kepada diri, betapa menyakitkannya sepasang hati

dipanahnya bilik kiri -- tapi

dihancurkannya yang kanan sepenuh nyeri

alih-alih tak menyadari

nganga luka semakin menjadi

masihkah sanggup dan bernyali

jika langkah semakin menjauh; pergi


HKS, 15-16 September 2023 (f)

Pertemuan 13


di antara rimbun hijau dedaunan

kita tak pernah menyimpan

rahasia apa-apa (selain angan-angan)

yang melampaui ribuan harapan


di sini, di rumah putih -- di barat kota

ada jarak yang senantiasa

menanti setiap kecup mesra

dan debar kenangan dalam dada


HKS, 26 Agustus 2023 (f)

Pertemuan 12 (Flamboyan)


flamboyan di ujung kota

menanti langkah dari utara

kemarau yang jatuh

tak mampu gugurkan daun-daun yang rapuh

dan kita tak lagi meyembunyikan ciuman

di antara batang-batang pepohonan

-- saat pertemuan


HKS, 5 Agustus 2023 (f)

Pertemuan 11


yang temaram di ujung cahaya

seperti waktu yang tak pernah alpa

hujan, kemarau bukanlah alasan

untuk selalu kembali tuntaskan

-- perjalanan

sebab pelukan adalah candu

sebaik-baiknya diri yang mabuk rindu


HKS, 8 Juli 2023 (f)

Biar Waktu



- kado ultah


biarkan waktu memelukmu

hingga memutih usia

ditelan ingatan yang tak sia-sia

sebab kenangan, selamanya abadi

dalam hangat rindu


Tangerang, 5 Juli 2023 (f)

Pertemuan 10


di puncak randu

kau gantung sepohon rindu

fajar terjatuh di ujung dedaun

melambai lembut diayun

angin. maka hari yang paling sendu

adalah hari ini -- saat waktu

hanya mampu menyebut namamu


HKS, 10 Juni 2023 (f)

Pertemuan 9


kali ini kerlip lampu menjadi penanda

sore yang merona tiba-tiba

desau angin memanggil dalam doa

menyapa sepasang hati yang dilanda

lara. meski tak ada batang randu dan saga

rindu ini tetap rimbun dipeluk senja


Rimbun Cafe, 2 Juni 2023 (f)

Pertemuan 8


akhirnya sampailah mei ini

hujan menandai jejaknya lagi

saat kita lupa membawa sepayung puisi


daun-daun merah dari pohon rengas

sempat membuat kita cemas

berharap waktu segera bergegas


mengulang kembali, pertemuan demi pertemuan


HKS, 13 Mei 2023 (f)

Di Dekat Danau


seperti ingatan yang tumbuh selepas hujan

kesunyian menyiapkan dirinya perlahan

apa yang tersisa setelah pelukan?

hanya nyanyi teratai di sepanjang sampan

menjelma kesedihan yang panjang


Tangerang, 14 April 2023

Pertemuan 7



aku melihat bayang trembesi di matamu

matahari meredup di ujung danau

beginilah rindu yang dipupuk kenangan

daundaun singgah mengekalkan pelukan

menjelma kecupan di sepanjang jalan pulang


HKS, 18 Maret 2023 (f)

Pertemuan 6


di antara rimbun saga

dan kapuk randu di tikungan sana

kita menggantung rindu pada cuaca


februari yang basah

kelopak matamu menyimpan gelisah

menjelma sepasang kita diburu hujan yang resah


HKS, 18 Februari 2023 (f)

Pertemuan 5


kau kekalkan kenangan diam-diam

dalam hijaunya alam

meski kau tak pernah menyimpan rahasia

selain debar yang tumbuh di dada

di antara flamboyan yang menjulang mesra


sebab rindu saja ternyata tak cukup

untuk mengungkapkan segala degup


HKS, 29 Januari 2023 (f)

Kamis, 16 Oktober 2025

Pertemuan 4 (Jarak)


apalah artinya merindu

sedang jarak serasa berwindu-windu

kita yang di mabuk pilu

tak punya pilihan untuk sekadar meragu

jika mengetuk pintu restu

adalah cara untuk senantiasa mengingatmu

biarkan aku merapal doa-doa yang begitu

mengharu. pada bibir waktu


HKS, 7 Januari 2023 (f)

Bagian Dari Rindu


kita pernah bertemu

pada ujung penggalan waktu

sebelum kemarau berlalu

memberi warna cokelat pada batang kayu


selebihnya, mungkin perpisahan

kesementaraan yang entah sampai kapan

yang diabadikan dalam kenangan


dan aku masih mengingatmu

sebagai bagian dari rindu itu


Tangerang, 21 Desember 2022 (gie)

Pertemuan 3 (Rahasia Saga)


disembunyikannya hangat ciuman di antara

rerimbun daun saga

angin gugup di ujung senja

menuju sepasang pelukan yang terbuka


di ujung kanan, biji-biji saga berjatuhan

merah -- seperti hati kita yang menyimpan

geletar rindu pada tiap lembaran

kanvas. meski tanpa goresan


hanya satu yang tak sia-sia

: cinta


HKS, 10 Desember 2022 (f)

Perihal Kesedihan


yang gugur diam-diam saat senja

adalah binar di matanya

sekeping harap dalam dada

terbang menembus lautan doa


Tangerang, 30 November 2022 (f)

Entah


tiap kali datang prahara

selalu muncul satu tanya:

siapa yang lebih dulu melangkah

gegas tinggalkan masalah


Tangerang, 29 November 2022 (f)

Kesedihan Yang Sempurna


kau tahu, hujan tidak jatuh tiba-tiba

dari mataku. ada mendung yang senantiasa

mengikuti -- sebelum gelap terbaca


kau tahu, kesedihan tidak dijatuhkan

tanpa satu alasan

terlepas ada atau tidaknya pelukan

dadaku adalah telaga penuh kenangan


kau tidak akan pernah tahu

betapa sakitnya menyembunyikan rindu

yang kerap kali tersedu

di pucuk kapuk randu


Tangerang, 22 November 2022 (f)

Siang Tanpamu



~ Helai udara di sekitarku, senandung lirih namamu (Senandung Lirih, Iwan Fals)


tanpamu, siang ini

daun-daun kehilangan bunyi

begitu sunyi


langkah kaki terhenti

tak ada namamu di sini

aku sendiri -- melawan sepi


Kedoya, 16 November 2022 (f)

Pertemuan 2 (Pertemuan Hujan)



sisa hujan siang tadi

membasahi ingatan pada tepian kali

di antara bunga-bunga kapuk randu

dan hangat pelukan yang candu

kita adalah lukisan penuh warna

yang tergores di alam nyata



doa-doa dari sepasang bibir adalah mantra

pertemuan. bahwa kita pernah bahagia



HKS, 12 November 2022 (f)

Matahari Terbenam Di Antara Kita


matahari terbenam di antara kita

ada rona jingga menghias mega

pada desau pepohonan di ujung sana


matahari terbenam di antara kita

tak ada yang sia-sia

dari kegembiraan dan kesedihan yang bermula


Tangerang, 5 November 2022 (f)

Pertemuan 1


akhirnya kau datang juga

di pagi yang sederhana

kegembiraan-kegembiraan yang berletupan

dalam sekantung harapan


begitu erat

seperti pertemuan-pertemuan kita yang melekat

dalam ritual percakapan hangat

pada layar yang tergenggam erat


HKS, 29 Oktober 2022 (f)

Pertemuan (Yang Seharusnya)


harusnya kau datang

di siang yang lengang

warnai hari-hari panjang menjelang

hujan yang kian menerjang


pertemuan tinggallah janji

yang mungkin terlalu lelah ditepati

membiarkan percakapan menjadi

kenangan yang akan terlampaui


harusnya kau sampai

di sini. sebelum hari

berganti

sunyi -- lagi


Tangerang, 22 Oktober 2022 (f)


yang diam-diam sembunyi

pada temaram lampu jalanan

mungkin tak ada lagi

yang mampu diharapkan

segala keinginan, kemungkinan, dan kesempatan

seperti kehilangan mimpi-mimpi


senja mengabarkan kita

pada keterasingan yang berbeda


Tangerang, 19 Oktober 2022

Simfoni Kehilangan


: ATS


~ Bila nanti kau tak kembali, kenanglah aku sepanjang hidupmu...(Kenanglah Aku, Naff)


kau telah menjadi angin

setia menandingi dingin

dan kelam malam yang ingin

menandai musim kering


kau telah menjadi angin

gemerisik daun-daun di batu licin

mengusik kenangan sepanjang pantai

dan ingatan yang kian membadai


kau yang telah menjadi angin

mengenangmu seperti terjebak dalam labirin

sementara waktu tak mungkin terhenti

dan kau, tak akan pernah kembali


Tangerang, 31 Agustus 2022

.

.

.

Selamat ulang tahun Mas Ahi, tetaplah menulis puisi di surga-Nya 🙏😊

Percakapan Pagi


sisa malam yang tak terbaca

sebelum subuh tiba

mungkin seperti ucapan selamat pagi

yang kau anggap sebagai basa-basi


Tangerang, 15 Agustus 2022

Vlaeykensgang*


~ I knew I loved you before I met you, I think I dreamed you into life.

(I Knew I Loved You, Savage Garden)


hanya mimpi ini yang kita punya

duduk berhadapan di awal senja

dengan kudapan tersaji di meja

dan sepasang minuman, yang mungkin sama


karena kita kerap kali tak bertanya

tetap berusaha menyelami rasa

mencoba meraba beberapa

keinginan. atau sekadar jeda


begitulah, harapan yang tak lagi menemu

kenyataan. namun seperti katamu

vlaeykensgang akan selalu menunggu

jauh sebelum pertemuan itu


Tangerang, 9 Agustus 2022

.

.

.

Pinjam foto Gie Zaini


*Vlaeykensgang adalah gang antara jalan Oude Koornmarkt dan jalan Hoogstraat di pusat sejarah Antwerp (Belgia), yang digunakan sebagai lokasi sebuah kafe.

Selalu Ada Spasi Di Antara Kita


~ But this is twenty five minutes too late

(25 Minutes, Michael Learns To Rock)


mengingatmu adalah goresan paling romantis

dari semua lukisan yang pernah dilukis

membuat hati kita mendadak gerimis


di luar -- langit senja begitu cemas

seperti kedua tangan kita yang meremas

bukan, bukan karena saling membalas


tapi untuk pengingat

bahwa ada kisah yang terlambat

meski musim sudah lewat


Tangerang, 7 Agustus 2022 (f)

Memandang Kenangan Dalam Lukisanmu


di kirimu ada kenangan

tentang masa lalu yang paling ibu

pada ambang pintu, sepasang pelukan

menanti resah sepenuh kalbu


biarkan ingatan selamanya memendam cemas

mencatatnya dalam gerimis yang getas

sebab waktu begitu tabah merengkuh

ikatan jarak yang kian kukuh


maka, adakah yang lebih sakit dari setiap kepulangan

yang kerap diiringi dengan kepergian?


Tangerang, 1 Agustus 2022

.

.

.

Foto: Lukisan Fajar (Back Home, 2022, Acrylic on Paper)


#kolaborasipuisilukisan

Seberapa Jauh Kita Bisa Berdamai Dengan Waktu, Gie


sedangkan kau terlalu jauh berjalan. seperti penantian yang sia-sia. di ujung trotoar dengan lampu hijau yang tak pernah menyala. entah kapan kita bisa melaluinya dengan aman.


kau selalu mabuk dalam kebohongan. hal-hal remeh yang tak menemu jawaban. tidakkah kau lelah. menebak cuaca yang tak kunjung berubah.


di sini, aku masih bergelut dengan pertanyaan itu. seberapa jauh kita bisa berdamai dengan waktu.


Tangerang, 31 Juli 2022

.

.

.

Foto: Gie Zaini

Betapa Jauh Jarak Antara Kita


betapa jauhnya jarak antara kita

setelah titik itu ternyata tak pernah ada

tanda koma yang memberi jeda


berulang kali kita menunggu

berharap akan ada waktu

yang kembali menyapa seperti dulu


betapa jauh jarak antara kita

sejauh matamu yang tak lagi memandangku, di beranda


Tangerang, 26 Juli 2022 (f/a)

Seperti Pollock*


tetes demi tetes yang kau lesapkan

di atas kanvas yang terbentang

berulang kali dimabuk warna

ribuan kali kau pun terjebak dilema

pada pola geometris tunggal yang berbeda


Tangerang, 28 Juli 2022


*Jackson Pollock adalah seniman terkenal asal Amerika yang lahir pada 28 Januari 1912, yang merupakan pelukis abstrak ekspresionis terkenal dengan metode lukisnya yang unik.

.

.

.

Foto: Lukisan Fajar

ik houd van je*


pada pelukan paling mendebarkan

kita jatuh untuk yang kesekian

mungkin, juli adalah bulan kesedihan


yang ada di sekitar kita hanyalah perpisahan

membiarkan sepi dan rindu di ujung kelokan

meski kita duduk saling berhadapan


hidup selalu berlari dari satu kenangan

pada kenangan lain yang memabukkan

semoga luka tak menghapus takdir perjumpaan


Tangerang, 21 Juli 2022


*ik houd van je (dari Bahasa Belanda yang artinya "aku mencintaimu".)

.

.

.

Foto: Gie Zaini

Lokasi foto: Van Alexander Street

Awan Biru


apa yang tidak dimiliki kota ini

selain senyummu yang paling pagi

gagap melintasi waktu demi waktu

tak kunjung sampai pada pintu yang dituju


sudah, terima saja sajak-sajak itu

biar kupinjam awan biru dari kotamu

kota yang kerap bersembunyi

dalam riuhnya bunyi


Tangerang, 13-15 Juli 2022

.

.

.

Foto: Gie Zaini

Padamu


pada pelukmu yang paling pagi

kutemukan tempat sembunyi

dari segala pedih-perih

dan hal-hal yang mungkin terdengar lirih


pada pulas tidurku kau tiba-tiba hadir

entah apakah ini takdir

semisal kau, tempat paling nyaman

menuju pulang -- sesaat sebelum hujan


Tangerang, 6 Juli 2022 (f)

Menghapus Kenangan


kita hanya bicara

bertukar pesan dari senja ke senja

juni ini adalah cerita

yang mungkin kita tuang dalam sketsa


kau melukisnya di atas kanvas

dan aku menuliskannya pada kertas


deretan huruf mana yang menyimpan pelukan demi pelukan

sementara jejak itu kau pupus diam-diam

tiba-tiba wajahku memerah dalam lukisan

apakah kau yang telah menghapus kenangan?


Tangerang, 27-30 Juni 2022 (f)

Di Dekat Jendela


masih saja kau sandarkan dukacitamu pada kisi ingatan

sampai batas mana sisa kekuatan akan mampu bertahan

sebagian dari dirimu sibuk menyusun kenangan

lalu mencoba menyembuhkan sebagian yang lain


sedangkan cuaca begitu piawai menyembunyikan

luka-luka. menolak setiap kepergian yang telah direncanakan

biarlah kelak angin dingin yang akan menuntun

menjatuhkan kecemasan demi kecemasan di halaman


di dekat jendela biru itu; waktu melintas tak berjeda


Tangerang, 26 Juni 2022 (f)

Yang Mengetuk Pintu


ada yang baru saja

mengetuk pintu tiba-tiba

hadir dengan penuh sahaja

menghias rupa pada ruang kerja

ratusan semoga dilangitkan bersama

doa. kelak, membawa bunga-bunga bahagia


Tangerang, 12 Juni 2022 (f)

Sedemikian Saja


sedemikian saja bunga-bun
ga bermekaran rindu

tumbuh-kembang di muara cintaku

menebalkan batang-batang perdu


saat langit menurunkan mendung

kita pun sibuk menyiapkan payung

meski tahu hujan mungkin tak terbendung


sedemikian saja cinta terhenti

sepasang hati tak lagi menanti

membiarkan penantian berujung nyeri


Tangerang, 14-21 Mei 2022 (f/a)

Di Ruang Pameran


sunyi mengambil alih ingar bingar
dan kesepian yang menggelepar
sesaat terbaca kerinduan
pada kanvas-kanvas yang bertebaran
di dinding. sekat-sekat memisahkan
antara kepedihan dan kegembiraan
betapa tipis jarak di antaranya
seperti kau, aku, dan kita

Mall Kelapa Gading 2, 14-24 Mei 2022

Di Pameran (2)


kanvas-kanvas bernyanyi

tegak berdiri

saling unjuk diri

memasung mata dalam ruang sunyi


TBY, 12-18 Maret 2022

Di Pameran

 


di ruang pameran
dinding-dinding bertabur lukisan
sebaris pesan menyatu dalam kesan
sebagai cerita, sebagai kenangan
bahwa hidup berawal dari goresan

Tangerang, 10-13 Maret 2022

Di Ujung Januari

 


~ kado ultah


sampai juga kita di ujung januari

bulan yang membawa nyeri

di meja, segelas kopi telah dingin

seperti pelukan yang tak lagi kau ingin


udara basah disekap hujan tadi pagi

menyembunyikan kepedihan di dasar hati

perihal perjumpaan yang tak pasti

biarlah menjadi mimpi yang paling misteri


Tangerang, 29 Januari 2022

Kopi Bawah Pohon

 


: r.a.


di setiap kafe yang kau singgahi

segelas kopi kerap menanti

meski hidup bukan perkara menata hati

atau diam-diam malah memberi nyeri


menyudutkannya dalam pijakan paling

luar. seperti dua orang asing

yang saling berpaling


kopi dengan ragam aroma

menyatu dengan remah cuaca

adalah kesunyian yang paling sempurna


Tangerang, 22 Januari 2022