Kau sebut aku
waktu
yang berdetak di
jantungmu
Kau sebut aku
kenangan
yang berdiam dalam
setiap khayalan
Kau sebut aku
malam
dimana bayangmu
sembunyi diam-diam
Maka kusebut kau
puisi
tempatku memintal
rasa ini
tanpa henti
dalam setiap tabir
mimpi
Kedoya, 29 Mei 2012