rindu
masih biru
menapaki
dinding-dinding waktu
ada
yang menyeru namamu
dalam
gerimis yang paling syahdu
beri
aku bunga yang paling mawar
pengganti
rindu yang mendebar
sepi
kini menjelma getar-getar
merasuki
jiwa yang menggelepar
membaca
cahaya, mengurai pendar
rindu
masih biru
singgah
mengetuk pintu
begitu
restu…
begitulah
selalu kusebut namamu
Kedoya,
16 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar