semestinya
ini pertemuan yang kedua
selaksa
memori berlarian di kepala
bayang
ingatan melambai-lambai tak kunjung reda
aku asyik menggambar kenangan lama
kubayangkan
kau duduk di stasiun itu
menungguku
datang menemuimu
menyambutku
seperti kali pertama bertemu
sebelas
purnama yang lalu
kemana
rindu setelah sekian lama
tanyaku
di antara gerbong kereta
kau
hanya tersenyum, tak berkata apa-apa
dadaku
sesak penuh air mata
Kedoya,
12 Oktober 2016 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar