waktu
kadang memberi warna abu-abu pada semesta
hitam
yang bukan putih, atau sebaliknya
aku
mengingatnya sebagai oktober yang piatu
pada kecup pertamaku di batu-batu
seperti merapal untaian doa satu demi satu
aku
masih ingat rimbunan awan yang kautunjuk
saat
sisa hujan semalam suntuk
membasahi
tanah-tanah lapang
tempat
kau dan kanak-kanak bermain lelayang
sungguh,
aku mengingatnya sebagai oktober yang riang
aku
tahu, oktober akan selalu tiba
saat
kerinduan tak menemu jeda
saat
jarak tak lagi menjadi orang ketiga
di
sana, di sanalah oktober akan menjadi risalah bahagia
tanpa
semoga; tanpa apa-apa
Tangerang,
6 Oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar