di
mataku, gerimis tak pernah berhenti
serupa
tangis di senja hari
tak
habis-habis duka yang terbawa
di
sepanjang ingatan yang bernama cinta
tetes
pertama terjatuh di gerbong kereta
entah
tetes terakhir akan berada di mana
yang
kuhafal hanya nama-nama
tanpa
kenangan rasa
gerimis
itu tak pernah berhenti
dan
wajahmu tenggelam di sana, mungkin sampai nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar