aku seperti melihatmu
pada setiap pendakian di merbabu
hingga semeru
pada lereng terjal dan bukit berbatu
dalam
setapak jejak melewati waktu
kudengar gema yang menyebar lewat
tebing, lewat langit
kabar-kabar dari suara burung yang
bercericit
kepala yang menyentuh awan-awan
mengiringi kaki yang melangkah
perlahan
di sini, di antara merbabu hingga
semeru
angin seringkali menderu-deru
arah pun kadang tak menentu
namun kuyakinkan satu
jarak kau-aku hanya sejengkal saja!
Tangerang, 25 Februari 2017|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar