kubaca sajak-sajakmu yang retak
cahaya bulan yang tinggal sepetak
temani jantung yang kadang begitu
keras berdetak
meraba waktu, dalam dadaku
kepergian yang ternyata berbuah
sembilu
sungguh ini ngilu yang tak segera
berlalu
kubaca dan kubaca kembali
sajak-sajakmu
menelusuri debar kenangan masa
lalu
adakah namaku masih terselip di
situ?
Tangerang, 24 Maret 2017 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar