dari aroma masa lalu
sebuah ingatan diam-diam terhidu
melimpah, menandai lorong waktu
begitu
riuh tergagap haru
serupa
hitam, putih, dan abu-abu
kenangan serupa aliran air dari
ceret lurik ibu
yang tak pernah lelah
mengantarkan rindu
menjelma apa pun di dalam dadaku
entah air mata -- entah sekedar
pilu
hingga masa lalu kembali menyeru
di muka pintu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar