kau
pamit, tinggalkan sepotong doa pada pagi
melangkah
di antara riuh matahari
mengenang
likunya jalan yang paling sunyi
jalan ilusi
rebah di dada penuh denting diksi
kaupun
pamit, setelah menabur cinta
tempat
bertumbuh bunga-bunga
begitu
wangi penuh aroma
sisakan
ranting kenangan
di
langit pekat yang berawan
ingatan
yang kian lingsir
au
revoir!
jangan
kirimi aku syair
Tangerang,
12.08.2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar