membaca
kabarmu yang diterbangkan angin
betapa
musim kemarau tiba-tiba menjadi gugup, dingin
sungai-sungai
di mataku jatuh meluruh
ke dada yang penuh isak gemuruh
begitu banyak kenangan yang terlipat
lusuh, terserak di antara selat demi selat
tidakkah
kau lihat nun di sana
seseorang
yang terbata-bata mengeja cinta
pada
sebuah senja yang begitu-begitu saja
Tangerang,
27.08.2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar