sepokok
bugenvil merindu sunyi
fasih
mengamini tikam duri-duri
sebagai
perih yang memabukkan
sebagai sepi yang dirahasiakan
saat daunnya satu persatu jatuh
kau
sebut itu musim yang tak tersentuh
seperti
nyala kecupan
yang
membakar kenangan
sepokok bugenvil di sudut rumah
melambai-lambai
mengusik pelataran ingatan
mencari
jalan kepulangan
kepada
dada yang rebah; kepada sesiapa entah
Tangerang,
26 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar