pada
kelopak mataku yang sunyi, malam jatuh
menghitung
setiap jengkal rindu yang sedang kutempuh
sajak-sajakmu
yang kian jauh
seperti angin september yang bertiup rusuh
kurutuki deretan tanggalan lusuh
kumaki takdir pertemuan yang tak lagi utuh
inilah perihal kesedihan yang gemuruh
dengung namamu tinggal separuh!
Tangerang,
6 September 2015 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar