o,
duhai kau yang maha sibuk
mencari
semacam peluk
dari
ceruk satu ke lain ceruk
hingga debar dada kembali ambruk
menahan berjutajuta amuk
bergejolak, menata rasa yang kian majemuk
tinggalkan
saja, tak perlu kau jenguk
ia
bukan si bodoh pungguk
hanya
terpuruk tak berarti harus remuk
Tangerang,
12 September 2015 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar