edelweis di taman hatimu berguguran
saat
senja mengirimkan seribu kecemasan
dalam
gemuruh amsal hujan
di
dadamu terbentang selembar peta
yang
menyimpan jalan pulang menuju beranda
satu-satunya
pintu yang senantiasa
terbuka.
saat harum edelweis tinggal kenangan
dari
ingatan yang kian berjatuhan
segala
bayang penantian hanyalah kesia-siaan
Tangerang,
17 Juli 2016 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar