di
kota beraroma poci kau pernah meminta
tiga
buah apel merah dan juga
sekeranjang
mawar rekah menyala
tak
kubawa bukan karena lupa
tapi
waktu yang tak berpihak pada
takdir
perjalanan serta likunya cuaca
lalu
kau diam; memandang kalut
mendung
pun tiba-tiba bergelayut
tapi
saat itu nyaliku terlalu hanyut
di
lain kota, tiga buah apel kau pesan kembali
tanpa
rekah mawar tanpa namaku lagi
hanya
tersisa nyeri di dada kiri
Perempatan
Srengseng, 1 Agustus 2016 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar