siapa
menanam cahaya di dada waktu?
kau
senantiasa setia memunguti kelopak-kelopak rindu
yang
riang bermekaran menuju
taman
itu. sesekali kau intip dari jendela kamar
seperti
matahari, batangmu begitu tegar
menjulur
ke timur menanti kabar
seseorang
akan datang hari ini
tiba-tiba
kau merasa jauh lebih kuat dari
kali
pertama kuncupmu hadir menebas sunyi
Tangerang,
27 Juli 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar