pagi
ini, setelah secangkir kopi tandas tanpa pesan
ia
begitu sibuk merapikan ingatan
diluruskannya
kenangan demi kenangan
sambil memilah-milah kegetiran yang paling sunyi
meski ia tahu, tak ada lagi kesunyian yang lebih sepi
dari kekosongan di dada kiri
seperti ampas dalam secangkir kopi
selamanya akan pekat tanpa arti
dari
tepian meja di sudut beranda
ia
melipat beberapa nama
menghapuskannya
dalam doa-doa
Tangerang,
1 September 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar