di lengkung senyummu kulihat ikan menggelepar
mencari
jalan pulang menuju kolam altar
sekuntum teratai mengangguk penuh debar
dalam kecipak air yang bergetar
ada
senja yang ingin kubagi denganmu
memang
tak selalu rindu
kadang
luka yang lebam membiru
kadang
pula sunyi yang menusuk jantungku
di
musim yang ranggas satu demi satu
pada
lengkung senyummu, rembulan pecah
menyimpan
pendarnya dengan tabah
menyembunyikan
ayatayat gelisah
degup
yang semakin patah
dari
dada yang kian rebah
Tangerang,
6 Oktober 2015 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar