- Maskumambang –
ruh
yang ditiupkan dari mula
empat
puluh minggu yang sempurna
tirtamaya
bersemayam di dalam raga
menitis ke rahim jiwa
- Mijil –
kau
dan aku, kini hadir
sebagai
benih yang terlahir
dari
harapan dan cinta
mendulang
linang air mata
suci
dalam mengarungi ragam cemas serta bahagia
lakon
dari lelaku di semesta
- Sinom –
pucuk
daun muda
begitu
segar penuh gelora
segala
ingin dan angan
tumbuh
menjadi kenyataan
pagi
bertabur doa-doa
kelak
kemudian hari memanen cita-cita
demikianlah
hidup dengan segala hasrat dan impian
tunas
baru di taman harapan
pun
kembali bermekaran
- Kinanthi –
pada
tubuh mana kaualirkan air mata
tuntun,
tuntun aku ke dalam duka
agar
kuraba segala nestapa
ajari,
ajari aku memamah luka
dan
segala nganga atas dasar iba
di
ujung waktu, kita beranjak dewasa
- Asmaradhana –
ia
merasa seperti kelopak mawar
rekah,
seumpama debar
hadir
pada tubuh dan kian menjalar
yang
luruh dalam guyuran waktu, namun kenangan tak mudah layu
dan
ia, mencatatnya diam-diam
dalam
abai yang semakin mengelam
kekuatan
cinta tak akan padam
- Gambuh –
kita
bagai dua kupu-kupu kuning
hinggap
di dahan kemuning
sebab
waktu mengajari sesuatu
bahwa
separuh dari hatimu
adalah
separuh milik hatiku
Tangerang,
15-17 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar