di
ruang ini, sunyi berhadap-hadapan dengan waktu
meja-meja
senyap dengan taplak berwarna ungu
denting
sendok yang tak lagi nyaring
dan garpu yang tergeletak hening
ini
sajian paling istimewa
semangkuk
air mata dengan ranum luka
kepulannya
begitu menyeruak, membuat nganga
di
dadaku sunyi debarmu kian berdentang
melebihi
jarak yang membentang
mari
merayakan sepi, sekali lagi...
Tangerang,
13 September 2016|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar