:
MIT
duduk
sendiri di stasiun kereta
menanti
seseorang entah siapa
awal
perjalanan yang sempurna
diakhiri dengan nganga luka
segerbong harapan yang sia-sia
seperti dua rel kereta
tak bertemu meski kerap bersama
kereta
melaju dalam waktu
kita
pun berselisih arah tuju
kau
sibuk mengangkat koper ke utara
sedang
aku gagal membunuh rindu di tenggara
tidak,
jangan menangis
hidup
memang tak selalu berwajah manis
kadang
memar, kadang pula bengis
demikianlah
ragam kenang yang tergaris
Tangerang,
19 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar