bagaimana
kabarmu?
tidakkah
kau lihat serpihan ombak di mataku
begitu
tabah menanti kenangan itu
membentuk barisan karang, waktu ke waktu
selebihnya adalah pantai-pantai yang lepas di dadaku
memuara pada palung takdir nan piatu
sungguh, takkan kubiarkan badai menerpamu
menghapus
namaku dari ceruk hatimu
Tangerang,
25 Juni 2015 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar