hujan
jatuh perlahan di mataku
mengetuk
kaca jendela
saat
aku mengingat senyummu
di kecipak jingganya senja
ada
luka yang menyerpih
doa-doa
menemu legam
kenangan
berjatuhan menikam
mengalir
ke dadamu, yang kekasih
rindu
tiba-tiba menjelma belati
menyayat
di setiap lipatan mimpi
hujan
yang jatuh di mataku
menyimpan
sunyi paling piatu
Kedoya,
25 Mei 2015 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar