pagi
menyemai rindu perlahan-lahan
menghitung
hari-hari alpa di tiap lipatan
aku
yang berdiri cemas atas nama kesetiaan
begitu erat mendekap kenangan
seusai
kepergianmu
pagi
hanyalah sekumpulan kata-kata paling ngilu
yang
dikekalkan musim di setiap hari
dalam
serangkaian seremoni
Tangerang,
19.05.2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar