di atas taksi, siang itu
kau-aku fasih berbagi rindu
tangan yang menggenggam keraguan
dan hati yang menyimpan segala isak sebagai kenangan
jangan katakan selamat tinggal
pintamu dalam linang yang mengekal
biarlah waktu kelak menerjemahkan luka
sebagai debar harap yang terlanjur ada
baiklah, aku katakana selamat jalan
agar perjumpaan segera tiba
untuk punguti butir-butir harapan
yang tak pernah pupus dari doa
di atas taksi itu, empat hari yang lalu
tanpa air mata pilu
tanpa pertanyaan-pertanyaan haru
kau tergesa berlalu
tinggalkan aku yang masih tergugu
Kedoya, 13.05.2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar