kelok
jalan menuju rumahmu
selalu
penuh debar biru
tidak,
jangan warna selain itu
selalu biru. yang berbisik menderu-deru
menyeru-nyeru sebut namamu
sejarak
perjalanan dengan liku
meski
harus lalui segenap pilu
dan
ragam luka yang kadang membuat ngilu
demikian
detak di jantungku
yang
kerap mengetuk-ngetuk pintu
adakah
itu birunya rindu, kekasihku?
Tangerang,
13122015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar