barangkali
waktu tak pernah salah
telah
diberinya kau, pengganti dia yang telah
bertarung
melawan sepi yang kerap singgah
sekian hari yang tak lagi alpa
meraba kehilangan yang merambat sampai ke dada
ketika kata menjadi doa, menjadi tak siasia
dan
di mata pun menjelma
segala
yang tersembunyi akan menjadi puisi yang tak terbaca
oleh
sesiapa...
Subang,
24 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar