senja
yang binar
bayangmu
bagai perdu mawar
jatuh
di antara rel kereta yang berjajar
kata demi kata terkapar, aku luluh terbakar
gagap dalam getar-getar
kuterima
salammu dengan gemetar
antara
rindu dan bahagia berkelebat sangar
jarak
yang sedepa, jantung yang penuh debar
ah,
aku kian mabuk menggelepar!
Tegal,
27 November 2015 (E)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar