Lin,
betapa
jarak telah membuat kita bagaikan dua orang asing. tersesat dalam belantara
musim yang berkepanjangan. ragu, namun untuk yang kesekian kalinya tak pernah
sanggup untuk berpaling. meski kepedihan demi kepedihan datang menghempas
keyakinan.
Lin,
rindu
memang serupa kutukan. kerap bermain dalam labirin ingatan. berlomba-lomba
menuai gugusan tanya. dan aku hanya mampu melarungkan doa, menyapih ketabahan
di dada.
Lin,
mungkin
cinta memang tak pernah sempurna. kadang rekah merona, namun tak jarang hanya
membuat nyeri. percayalah pada waktu yang menyimpan bermil-mil rahasia. bahwa
takdir akan selalu mengalir seiring detak nadi.
Tangerang,
26/01/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar