kita pernah saling dekap
sedekat
hela napas, lekat
saat
bahumu adalah semesta alamat
rinduku
yang tak pernah lindap
namun
kita juga pernah sepanas matahari
merah,
menyulut badai nyeri
riuh
saling membakar diri
tinggalkan
sepasang luka di dada kiri
kini,
melupakanmu adalah caraku
mencintaimu
di lipatan waktu
sebab
pada tiap bait doaku
rindu
senantiasa menjelma ragu
Tangerang,
17.01.2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar