ada sepi yang terbaca di udara
saat
jejakmu telah susut
buih-buih
perlahan beringsut
berderai membentur bebatuan berlumut
menghantam dada samudra
ada
yang terlupa, pada sepasang tatapan mercusuar
dari
lagu gelombang yang paling samar
luluh
air mata menjelma kepak camar
seumpama
rindu, kaulah debur ombak yang tak mudah surut
bersamamu,
aku hanyut
Bandung,
02/01/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar