pada dinding-dinding sepi yang mulai mengaduh
kutikam
sebait rindu yang menemu jenuh
digenggam
tanganmu, waktu seakan tak berkutik
terdiam dihantam derasnya laju detik
pada
debar sunyi yang riuh menabuh
pada
gurat setia yang hampir runtuh
akulah
tembang segala musim
tempat
wangi jarak dan bayangmu bermukim
barangkali
kau hanya sepintal doa tak bernama
hanyut
tak menemukan muara
sudahi
saja semua perjalanan
kau-aku
tak pernah segaris di mata tuhan
Tangerang,
09/04/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar