Sabtu, 11 April 2015

Solilokui Sunyi


pada dinding-dinding sepi yang mulai mengaduh
kutikam sebait rindu yang menemu jenuh
digenggam tanganmu, waktu seakan tak berkutik
terdiam dihantam derasnya laju detik

pada debar sunyi yang riuh menabuh
pada gurat setia yang hampir runtuh
akulah tembang segala musim
tempat wangi jarak dan bayangmu bermukim

barangkali kau hanya sepintal doa tak bernama
hanyut tak menemukan muara
sudahi saja semua perjalanan
kau-aku tak pernah segaris di mata tuhan

Tangerang, 09/04/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar