Sabtu, 08 Februari 2014

Menghitung Rindu, Membilang Namamu


 
rindu masih biru
menapaki dinding-dinding waktu
ada yang menyeru namamu
dalam gerimis yang paling syahdu

beri aku bunga yang paling mawar
pengganti rindu yang mendebar
sepi kini menjelma getar-getar
merasuki jiwa yang menggelepar
membaca cahaya, mengurai pendar

rindu masih biru
singgah mengetuk pintu
begitu restu…
begitulah selalu kusebut namamu

Kedoya, 16 Januari 2013

* Dimuat di Lumbung Puisi 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar