Rabu, 09 April 2014

Puisimu Berapa Bait Sayang?



 
: sebuah kado ultah

Puisimu berapa bait sayang?
biarkan aku mengurainya baris demi baris
larik demi larik yang ritmis
dari bibirmu yang begitu gerimis

Puisimu berapa bait sayang?
di antara abjad-abjad liar itu
kutemukan jarak bagai kutukan yang memburu
dan menyakitkan bagi sederet rindu

Puisimu berapa bait sayang?
sematkan isyarat kecupan sebagai prasasti
agar aku tak letih di akhir bunyi
mengetuk pintu hati

Tangerang, 09.03.2014

Tidurlah Sayang…



 
tidurlah sayang
biarkan cinta menyusuri ruang kenang
memeluknya dalam imaji yang paling liar
tanpa takut terluka, karena ialah sang maha tegar

tidurlah sayang, tidurlah
lupakan segala air mata dan pedih
biarkan ia mencari takdirnya sendiri
di belantara nurani yang paling sunyi

Tangerang, 07.03.2014

Setikam Rindu



 
setikam rindu
ziarahi sunyi kalbu
khusyu menanti restu
menamatkan butiran ragu
menyingkap barisan senja: kau

Sepanjang Kedoya-Ciledug, 06.03.2014

Rindu



 
Rindu;
butuh berapa puisi
agar engkau menyadari
bahwa aku telah merindumu sepanjang hari…

Kedoya, 05.03.2014

Rindu Untukmu



 
kukirim rindu untukmu
wahai engkau kembara imajiku
yang berumah di laut
di bentangan selat

dan telah kupasang tenda itu
pada tanah lapang di hatiku
sebagai isyarat kata
sebagai pertanda cinta

maka datanglah kekasih
begitu jauh engkau berlayar, begitu jauh
tanpamu, rindu belum apa-apa
belum menjadi apa-apa

Tangerang, 04.03.2014