Senin, 24 Juli 2017

Menziarahi Kenangan


: Pa

memasuki halaman rumahmu
kembali hati ini merindu waktu
kenangan demi kenangam menderas haru
di sepanjang jalan menuju pembaringanmu

seumpama anak panah
rindu itu melesat ke satu arah
tak mengenal lelah

selebihnya adalah kesunyian di dada
yang nyaris sempurna dalam lara
merangkai air mata menjadi untaian doa
agar luka tak lagi seluas jagat raya

kesedihan kerap kali memporakporandakan ingatan
menikam ragam tanya; apa yang ingin dipertahankan?
selain bait takdir yang memilih garis kematian


Rancacili, 3 Juli 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar