Sabtu, 11 Maret 2017

Antara Merbabu Hingga Semeru, Hanya Namamu Yang Paling Biru




aku seperti melihatmu
pada setiap pendakian di merbabu hingga semeru
pada lereng terjal dan bukit berbatu
dalam setapak jejak melewati waktu

kudengar gema yang menyebar lewat tebing, lewat langit
kabar-kabar dari suara burung yang bercericit
kepala yang menyentuh awan-awan
mengiringi kaki yang melangkah perlahan

di sini, di antara merbabu hingga semeru
angin seringkali menderu-deru
arah pun kadang tak menentu
namun kuyakinkan satu

jarak kau-aku hanya sejengkal saja!

Tangerang, 25 Februari 2017|

Tidak ada komentar:

Posting Komentar