Senin, 27 Juli 2020

Sajak Patah

duapuluhtujuh hari merengkuh hitam-putihmu

berharap setangkup doa segera sampai dadamu

waktu yang tak berpihak mengalahkan segala

mematahkan bayang ingatan antara kita

 

senja itu langit bergambar kepedihan

embus angin ucapkan selamat jalan

bungabunga rindu jatuh berguguran

kita pun berada di persimpangan

 

jangan katakan selamat tinggal

sebab sajaksajak akan selamanya kekal

meski diamdiam ia harus patah

; atau terluka parah

 

Tangerang, 1 November 2019 (am)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar