Jumat, 28 Desember 2012

Gerimis Tak Pernah Berhenti



 
di mataku, gerimis tak pernah berhenti
serupa tangis di senja hari
tak habis-habis duka yang terbawa
di sepanjang ingatan yang bernama cinta

tetes pertama terjatuh di gerbong kereta
entah tetes terakhir akan berada di mana
yang kuhafal hanya nama-nama
tanpa kenangan rasa

gerimis itu tak pernah berhenti
dan wajahmu tenggelam di sana, mungkin sampai nanti

Sepanjang Kedoya-Ciledug, 27 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar