Sabtu, 03 Oktober 2015

Dada Yang Patah



tigapuluh hari sudah kutanam doadoa
setinggi ombak seluas samudra
sejauh mata mengingat segala kenang
yang tertinggal hanyalah bayangbayang
yang alpa meneguhkan nyala menara suar
karam dalam kepak nyanyi camar

kautahu, betapa sulitnya membunuh ingatan
membungkam langit bergambar kepedihan
sebab akulah ruang remang pada reruntuhan karang
terang matahari yang begitu nyalang
kelak membakar tubuhku, dadaku, asaku
juga semua cerita tentangmu

dan kini, separuh hatimu bukan lagi aku!

Tangerang, 30 September 2015 (E)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar