Sabtu, 17 Oktober 2015

Di Lengkung Senyummu


di lengkung senyummu kulihat ikan menggelepar
mencari jalan pulang menuju kolam altar
sekuntum teratai mengangguk penuh debar
dalam kecipak air yang bergetar

ada senja yang ingin kubagi denganmu
memang tak selalu rindu
kadang luka yang lebam membiru
kadang pula sunyi yang menusuk jantungku
di musim yang ranggas satu demi satu

pada lengkung senyummu, rembulan pecah
menyimpan pendarnya dengan tabah
menyembunyikan ayatayat gelisah
degup yang semakin patah
dari dada yang kian rebah

Tangerang, 6 Oktober 2015 (E)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar