Selasa, 02 Juni 2015

Sesajak Rindu Di Stasiun



: MIT

kau tak pernah katakan
bila kau rindu pada kenangan
gerbong-gerbong kereta
dan deretan kursi di stasiun kota
tempat kedatangan, juga kepergian
mengikuti takdir perjalanan

waktu yang tak pernah berhenti
meski peron-peron menjauh, berlari
peluit-peluit panjang pertanda keberangkatan
begitu nyaring ditiupkan
sementara langkahmu tertinggal di ujung ingatan
yang tak berkesudahan

Sepanjang Kedoya-Tangerang, 1 Juni 2015

1 komentar:

  1. jadi teringat masa-masa ketika mudik masih menjadi ritual tahunan yang tak terlupakan. dimana, para keluarga saling bertemu kala itu.

    berdesakan dalam gerbong kereta selama perjalanan. letih, lelah, terbayarkan ketika bertemu dengan sanak, saudara.

    kini, kecerian-kecerian itu tak bisa kunikmati lagi.

    seiring berjalannya waktu, peristirahatan terakhir menjadi tempat berkumpulnya kembali.

    semoga, kita semua dapat berkumpul lagi di surga. (AMIN)

    BalasHapus