Rabu, 05 Agustus 2015

Kepada Lelakiku: Sajak Rindu Untukmu



aku yang letih, memulangkan segala harap
segala debar-debur yang kerap
bermukim dalam dada yang karang
sebagai cadas, sebagai jurang, sebagai tualang
di samudra bayang-bayang

aku yang pedih, menepikan segala cemas
mengayuh segala kemas
begitu lekas, begitu jelas, begitu gegas
untuk tergesa menyeduh segala yang memburu
entah cemburu atau sebuah rindu

kepadamu, lelakiku!
bertarunglah atas nama waktu
untuk kita, untukmu, untukku
tak ada yang pernah berubah arah
sekalipun hanya sekedar istirah

Bandung, 21 Juli 2015 (E)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar