Sabtu, 29 Agustus 2015

Kepergian Yang Terus Dikenang



membaca kabarmu yang diterbangkan angin
betapa musim kemarau tiba-tiba menjadi gugup, dingin
sungai-sungai di mataku jatuh meluruh
ke dada yang penuh isak gemuruh
begitu banyak kenangan yang terlipat
lusuh, terserak di antara selat demi selat

tidakkah kau lihat nun di sana
seseorang yang terbata-bata mengeja cinta
pada sebuah senja yang begitu-begitu saja

Tangerang, 27.08.2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar