Jumat, 05 Agustus 2016

Malam Di Jalan Sultan Agung



malam meminang sunyi saat kau datang ke kotaku
gerimis jatuh di sudut-sudut jalan itu
kutempuh perjalanan jauh demi mendapatkan tatapanmu yang badai
meski tak sejauh perjalananmu mengurai catatan yang tak pernah selesai
perihal senja memang menjadi pembicaraan yang tak usai\

lampu-lampu di sepanjang trotoar telah menyala
sepasang matamu meredup di bawah pekatnya cakrawala
kurekam semua lekuk jalan, hingga aroma tubuhmu
lengkap dengan pendar kenang menuju satu-satunya berandamu
yang begitu haru, begitu biru

hingga akhirnya kita akan dipecah oleh takdir dan berbagai keinginan
yang membuat kita saling mengingat atau malah melupakan
barangkali ini hanya semacam ingatan
sebelum datang ucapan perpisahan
berubah menjadi lambaian tangan

Sultan Agung-Ciledug, 04.08.2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar