Jumat, 05 Agustus 2016

Tiga Apel Dan Sekeranjang Mawar



di kota beraroma poci kau pernah meminta
tiga buah apel merah dan juga
sekeranjang mawar rekah menyala

tak kubawa bukan karena lupa
tapi waktu yang tak berpihak pada
takdir perjalanan serta likunya cuaca

lalu kau diam; memandang kalut
mendung pun tiba-tiba bergelayut
tapi saat itu nyaliku terlalu hanyut

di lain kota, tiga buah apel kau pesan kembali
tanpa rekah mawar tanpa namaku lagi
hanya tersisa nyeri di dada kiri

Perempatan Srengseng, 1 Agustus 2016 (E)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar