Jumat, 02 September 2016

Di Ujung Gang




kita pernah lupa, bagaimana rasanya berjalan bersama-sama di pagi hari melewati gang demi gang dengan hiruk-pikuk membuncah. bahagia dan tertawa seakan duka tak akan singgah. masa kanak-kanak yang penuh ragam warna tercurah.

beranjak dewasa mengantar kepergian, satu demi satu meninggalkan deretan gang itu. pagi menuai sunyi untuk beberapa waktu. sekian wajah sekian nama yang pernah tercatat, hilang membisu.

tiga ratus tujuh puluh dua purnama melintasi semesta. ribuan peristiwa silih berganti menuai kebahagiaan, juga air mata. kedatangan dan kepergian yang kerap menghimpun tanda tanya.
di ujung gang itu semua kisah berawal dan berakhir sebagai kenangan. seperti kuncup bunga yang mekar, bersemi dan jatuh berguguran. seperti jejak musim, menjelma dan terhempas kemudian.

Tangerang, 11 Agustus 2016|

Tidak ada komentar:

Posting Komentar