Selasa, 20 September 2016

Macapat (1)



- Maskumambang –

ruh yang ditiupkan dari mula
empat puluh minggu yang sempurna
tirtamaya bersemayam di dalam raga
menitis ke rahim jiwa


- Mijil –

kau dan aku, kini hadir
sebagai benih yang terlahir
dari harapan dan cinta
mendulang linang air mata
suci dalam mengarungi ragam cemas serta bahagia
lakon dari lelaku di semesta


- Sinom –

pucuk daun muda
begitu segar penuh gelora
segala ingin dan angan
tumbuh menjadi kenyataan
pagi bertabur doa-doa
kelak kemudian hari memanen cita-cita
demikianlah hidup dengan segala hasrat dan impian
tunas baru di taman harapan
pun kembali bermekaran


- Kinanthi –

pada tubuh mana kaualirkan air mata
tuntun, tuntun aku ke dalam duka
agar kuraba segala nestapa
ajari, ajari aku memamah luka
dan segala nganga atas dasar iba
di ujung waktu, kita beranjak dewasa


- Asmaradhana –

ia merasa seperti kelopak mawar
rekah, seumpama debar
hadir pada tubuh dan kian menjalar
yang luruh dalam guyuran waktu, namun kenangan tak mudah layu
dan ia, mencatatnya diam-diam
dalam abai yang semakin mengelam
kekuatan cinta tak akan padam


- Gambuh –

kita bagai dua kupu-kupu kuning
hinggap di dahan kemuning
sebab waktu mengajari sesuatu
bahwa separuh dari hatimu
adalah separuh milik hatiku

Tangerang, 15-17 September 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar