Jumat, 02 September 2016

Halimun, Suatu Pagi



mengenangnya selama lebih dari tiga puluh tahun
menapaki rahasia jejak yang telah menahun
menelusuri tiap lorong demi lorong, hingga terjatuh-bangun

penjual roti keliling hingga loper Koran
lengking suara ibu, sampai derap kereta yang bersisihan
begitu nyaring memenuhi lamunan

tak ada yang mampu mengalahkan jendela ingatan
diterimanya segala kedatangan maupun kepergian
dalam sebilik ruang bernama kenangan

Halimun, 28 Agustus 2016|

Tidak ada komentar:

Posting Komentar